Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Kemplang Terenak di Bangka

Kompas.com - 03/11/2012, 09:07 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Tepat di depan sebuah rumah tua bergaya China di Bangka, Anda akan disambut adonan kemplang yang dijemur di tengah terik matahari. Di Bangka, kemplang yang terkenal paling enak adalah kemplang asal Belinyu.

Dan, paling tenar sebagai tempat membeli kemplang asli Belinyu adalah di Kampung Gedong. Kampung tradisional tersebut dihuni penduduk keturunan Tionghoa lebih dari satu abad. Beberapa menyebut, mereka menghuni kampung itu sudah lebih dari 300 tahun.

Kemplang sendiri terbuat dari campuran ikan dan tepung tapioka. Di Kampung Gedong, kemplang biasanya terbuat dari ikan tenggiri. Namun, seperti kemplang buatan Liong Jung Kwe, ia juga membuat kemplang dari udang dan cumi-cumi.

Mulanya, daging ikan digiling sampai halus lalu dicampur tepung tapioka dan beberapa bumbu. Seperti membuat pempek saja. Adonan kemudian dibuat bulat memanjang seperti tabung menggunakan tangan.

Adonan lalu dijemur dan untuk pempek, adonan tak dijemur sampai kering, tetapi dipotong-potong dan digoreng. Sementara untuk dijadikan kerupuk, adonan dipotong-potong tipis lalu dijemur hingga kering.

Setelah itu, kerupuk digoreng dua kali, pertama dengan minyak tidak terlalu panas, kemudian digoreng kembali dengan minyak panas. Namun, Liong Jung Kwe yang mendapat banyak pesanan juga biasa memanaskan kerupuk dengan cara dipanggang dalam oven. Hasilnya, kerupuk pun tetap mengembang.

Kerupuk yang sudah jadi dikemas plastik dan diberi harga Rp 20.000. Anda bisa juga membelinya dalam keadaan mentah yang sudah dijemur. Cara ini lebih praktis, karena takut-takut membawa kerupuk yang sudah jadi, malah rusak saat di perjalanan. Selain juga kerupuk yang sudah jadi memakan tempat.

Kerupuk yang mentah ini bisa digoreng ataupun dipanaskan dengan microwave. Semakin mantap makan kerupuk dicocol ke sambal terasi khas Bangka ataupun sambal tauco. Anda bisa membeli sambal-sambal ini di pusat oleh-oleh di Pangkalpinang.

Sebagian besar pembuat kemplang di Kampung Gedong sudah melakukannya secara turun temurun selama setengah abad. Awalnya, penduduk yang menetap di Kampung Gedong bekerja sebagai kuli tambang timah di masa kolonial Belanda.

Namun, masa kejayaan dan eksploitasi timah di Bangka pun semakin pudar, sehingga penduduk Kampung Gedong beralih profesi membuat kerupuk kemplang. Sayangnya, akses menuju Kampung Gedong agak sulit.

Perjalanan menuju Kampung Gedong yang berada Kelurahan Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, perlu waktu sekitar dua jam perjalanan darat dari Kota Pangkal Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Setelah melewati jalan raya, perjalanan selanjutnya harus melalui jalan kecil yang tak terlalu bagus.

Namun, perjalanan jauh tersebut terbayar dengan kemplang garing yang enak. Aroma ikan yang masih kuat terasa saat mengigit kerupuk yang begitu renyah itu. Ada perbedaan menyolok dari kemplang asli Kampung Gedong, yaitu lebih tebal. Walau tebal, satu plastik kerupuk terasa sedikit. Menikmati kemplang memang bikin ketagihan.

 

Ikuti ulasan wisata di Pulau Bangka di topik:
Weekend Yuk! Ke Bangka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Whats New
    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Whats New
    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    Whats New
    IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

    5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

    Spend Smart
    Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

    Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

    Whats New
    Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

    Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

    Whats New
    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Whats New
    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com